AKUNTANSI KOMPARATIF

AKUNTANSI INTERNASIONAL
MAKALAH AKUNTANSI KOMPARATIF

RIRI KHOIRIYAH
27213774
4EB28

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Di era saat ini yang membutuhkan kemajuan tekhnologi yang sangat cepat dan akurat dalam  menghasilkan informasi. Akuntansi adalah sesautu peran yang dilihat dalam menghasilkan informasi, yang berguna bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan ekonomi. Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efisien.
Akuntansi Internasional mempunyai peran yang sangat kompleks, dimana ruang lingkup pelaporannya ialah perusahaan yang multinasional dengan operasi dan transaksi lintas negara dengan kewajiban pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain. Sampai saat sekarang ini, negara barat masih gencar mempromosikan perlunya harmonisasi standar akuntansi internasional. Tujuan utama upaya tersebut adalah untuk meningkatkan daya banding (comparability) laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia. Tidak mengherankan jika pihak barat membentuk suatu badan yang dinamakan International Accounting Standard Committee (IASC), yang sekarang berubah namanya menjadi International Accounting Standard Board (IASB). Badan ini bertugas menghasilkan standar akuntansi internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).

2. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah sistem akuntansi yang berlaku di negara China , Jepang, Prancis, dan Inggris ?
  2. Apa perbedaan sistem akuntansi di negara China, Jepang, Prancis, dan Inggris 
3. Tujuan

  1. Untuk mengetahui sistem akuntansi yang berlaku di negara China, Jepang, Prancis, Inggris.
  2. Untuk mengetahui perbedaan sistem akuntansi di negara China, Jepang, Prancis, dan Inggris.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Akuntansi komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Sekarang ini, kuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis.
 Standar Akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standard akuntansi. Standar merupakan hasil dari penetapan standar. Namun, praktek sebenarnya berbeda dari yang ditentukan standar. Hal itu disebabkan 4 hal: di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif; secara sukarela perusahaan boleh melaporkan infomasi lebih banyak daripada yang diharuskan beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil; dan di beberapa Negara standar hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta yang meliputi profesi akuntansi, pengguna dan penyusun laporan keuangan, para karyawan dan kelompok public yang meliputi badan-badan seperti otoritas pajak, kementrian yang bertanggungjawab atas hukum komersial dan komisi pasar modal. Bursa efek yang merupakan sector swasta atau public (tergantung negaranya) juga mempengaruhi proses tersebut. Di Negara-negara hukum umum, sector swasta lebih berpengaruh dan profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri dan untuk lebih dapat melakukan pertimbangan atas atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Di Negara-negara hukum kode, sector public lebih berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.

BAB III
PEMBAHASAN
Sistem akuntansi 4 negara
 1. CINA
Cina memiliki seperempat populasi dunia, dan reformasi orientasi pasarnya membantu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Cirri-ciri penting mencakup pembagian sistem kepemilikan saham, privatisasi dan pengembangan penukaran saham terorganisir,dan pendaftaran saham perusahaan Cina dalam Bursa Saham Barat.meskipun demikian, perusahaan milik negara masih mendominasi banyak kunci industri pada apa yang orang Cina sebut “ekonomi pasar sosialis”, yaitu ekonomi berencana dengan adaptasi pasar.
Karakteristik dasar akuntansi di Cina dimulai sejak pertumbuhan RRC pada tahun 1949. Cina menerapkan program ekonomi yang sangat terpusat, memperlihatkan prinsip dan pola Marxis meniru sistem kesatuan Soviet.  Negara mengendalikan kepemilika, hak guna, dan distribusi untuk semua sarana produksi, dan memberlakukan pelaksanaan dan pengendalian ekonomi yang disiplin. Produksi menjadi prioritas utama perusahaan milik negara. Mereka menjual dan memberi harga yang ditentukan oleh otoritas program negara, dan penetapan biaya keuangan produk mereka diatur oleh departemen keuangan negara. Berdasarkan sistem ini, tujuan  akuntansi adalah memenuhi kebutuhan negara untuk program dan pengendalian ekonomi. Susunan persamaan standar akuntansi telah dikembangkan supaya menyatukan informasi  ke dalam perencanaan ekonomi nasional. Sistem akuntansi yang seragam/terpusat berisikan semua aturan akuntansi yang dimandatkan pada perusahaan milik negara kesuluh negeri.
Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagai ekonomi hidbrid, dimana negara mengontrol komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sector swasta, ditumbuhkan dengan sistem yang berorientasi pada pasar. Peran pemerintah telah berubah dari pengaturan makro dan mikro ekonomi menjadi satu pengaturan level makro.
  1. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business Enterprises (ASBE), sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar baru akuntansi yang pada akhirnya menyeragamkan praktik domestic dan akuntansi Cina dengan praktik internasional.  ASBE adalah peristiwa penting dalam pergerakan pasar ekonomi Cina. Sebelum ASBE, Cina menggunakan lebih dari 40 regulasi sistem akuntansi yang berbeda, bermacam-macam industri dan tipe kepemilikan. Dengan demikian, salah satu motif dibuatnya ASBE adalah untuk menyeragamkan praktik akuntansi  domestik. Menyeragamkan akuntansi Cina dengan praktik Internasional dijalankan untuk menghapus hambatan dalam berkomunikasi dengan investor asing dan membantu menyesuaikan dengan kebutuhan ekonomi yang sedang masa perubahan.
Standar dasar akuntansi di Cina, antara lain:
–       Ketentuan umum: pemeliharaan, pembuatan keputusan di bidang ekonomi, perusahaan menguntungkan, berbasis percadangan (accrual).
–        Informasi persyaratan akuntansi kualitatif: representasi terpercaya, relevansi,bisa dipahami,bisa dibandingkan, isi melebihi bentuk, penilaian.
–       Penjelasan tiap elemen : asset, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban dan laba.
–       Pengukuran akuntansi: pada umumnya, biaya perolehan; jika elemen-elemen yang diukur pada biaya penggantian, nilai realisasi bersih, nilai sekarang, atau harga pasar, perusahaan harus yakin bahwa jumlah tersebut ada dan bisa diukur.
–       Laporan keuangan: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan.
  1. Pelaporan Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan. Laporan keuangan terdiri
atas:
1)   Neraca
2)   Laporan keuangan
3)   Laporan arus kas
4)   Laporan perubahan ekuitas
5)   Catatan
  1. Patokan Akuntansi
Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian. Goodwill adalah perbedaan antara biaya dan harga pasar asset dan kewajiban yang diakuisisi. Perbedaan ini diuji untuk tes penurunan  nilai tahunan. Metode ekuitas digunakan bagi investasi dalam rekanan, semua hal menyangkut dengan investee memiliki pengaruh yang signifikan. Metode ekuitas juga digunakan untuk menghitung usaha gabungan (joint ventures). Semua cabang tergabung dan dibawah kendali induk perusahaan.
Harga perolehan adalah basis untuk penilaian asset berwujud, revaluasi tidak diperbolehkan. Metode akselerasi dan depresiasi unit produksi juga bisa  diterima. FIFO dan rata-rata adalah metode pembiayaan yang bisa diterima dan persediaan ditulis dalam penurunan harga dan keusangan. Asset tidak berrwujud yang dimiliki dicatat sebagai biaya. Oleh karena sebagaian besar wilayah dan properti industrial Cina dimiliki  oleh negara, perusahaan yang berhak untuk menggunakan area  dan hak properti industri diperlihatkan sebagai asset tidak berwujud. Lembaga penilaian asset atau lembaga CPA yang menentukan semua penilaian ini.
Biaya riset dibebankan, tetapi biaya pengembangan dikapitalisasi jika kelayakan teknologi dan biaya pemulihan dibuat.  Financial lease dikapitalisasi. Pajak tangguhan diberikan secara penuh untuk semua perbedaan sementara. Keuntungan pegawai dibebankan ketika didapatkan bukan ketika dibayar.  Kewajiban bersyarat diberikan saat ada kemungkinan terjadi dan jumlahnya bias benar-benar diperkirakan.

 2. JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestic dan internasional. Dua agensi pemerintahan yang terpisah memiliki tanggung jawab regulasi akuntansi, dan terdapat pengaruh yang lebih jauh lagi dari undang-undang pajak penghasilan perusahaan Jepang.
Perusahaan Jepang memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma milik pribadi yang lain. Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat raksasa ini disebut kieretsu.
Bentuk bisnis keiretsu telah ditransformasi saat Jepang mengambil alih perbaikan structural untuk menggerakkan stagnasi ekonomi yang dimulai tahun 1999-an. Krisis keuangan yang mengikuti “pergerakan ekonomi” Jepang juga disebabkan oleh review standardisasi laporan keuangan Jepang. Sebagai contoh:
  1. a)         Hilangnya konsolidasi standardisasi menyebabkan adanya perusahaan Jepang yang menutupi kerugian operasional dalam usaha gabungan. Investor tidak dapat melihat apakah kegiatan operasional perusahaan sepenuhnya benar-benar menguntungkan.
  2. b)        Kewajiban pensiun dan pesangon hanya diakui sekitar 40% dari jumlah pinjaman karena hal itu merupakan batas pengurang pajak mereka. Hal ini mengarah pada praktik rendahnya kewajiban pensiun.
  3. c)         Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar. Dibuat untuk mempertegas kohesi darikeiretsu, sehingga saham silang sangatlah luas. Perusahaan menahan mereka yang rugi, akan tetapi menjual mereka yang untung untuk mendapatkan laba.
  4. Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Relugasi akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum, yaitu : undang-undang perusahaan (company law), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law) , dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiganya badan hukum tersebut saling berhubungan dan berinterasksi satu sama lain. Praktisi terkemuka jepang menggambarkan situasi tersebut sebagai “ sistem legal triangular “.
Kepemilikan perusahaan public harus memenuhi persyaratan lanjutan dari undang-undang pertukaran dan sekuritas (SEL), yang diatur oleh Financial Service Agency (FSA). Tujuan utama SEL adalah untuk menyediakan informasi bagi pembuatan keputusan investasi.
Hingga kini, terdapat lembaga penasihat khusus terdapat FSA bertanggungjawab untuk mengembangkan standarisasi pembukuan berdasarkan SEL. Lembaga tersebut adalahBusiness Accounting Deliberation Council(BADC), sekarang menjadi Business Accounting Council (BAC), dapat membantah perubahan besar mengenai prinsip-prinsip yang berlaku umum pembukuan yang diberikan di Jepang. Standarisasi pembukuan Jepang tidak boleh bertentangan dengan hukum komersial. Oleh karena itu, triangulasi standardisasi pembukuan, undang-undang perusahaan, dan undang-undang perpajakan masih tetap menjadi gambaran dari laporan keuangan Jepang.
Japanese Institute of Certified Public Accountans (JICPA) merupakan organisasi professional dari CPAs di Jepang. Seluruh CPAs harus termasuk ke dalam JICPA. JICPA mengeluarkan panduan mengenai permasalahan akuntansi, serta menyediakan input bagi ASBJ dalam mengembangkan standardisasi akuntansi. Agensi pemerintahan, didesain untuk mengawasi dan mengontrol auditor serta meningkatkan kualitas audit di Jepang. Hal ini dicantumkan dalam FSA pada tahun 2004.
  1. Laporan keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang berwenang untuk disetujui pada saat rapat para pemegang saham, yang isinya antara lain:
1)      Neraca
2)      Laporan laba rugi
3)      Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4)      Laporan bisnis
5)      Jadwal terkait
Beberapa jadwal pendukung juga dibutuhkan, tetapi terpisah dari catatan, yaitu:
  • Perubahan pada obligasi dan utang jangka pendek dan panjang
  • Perubahan pada aktiva tetap dan akumulasi penyusutan
  • Asset yang dijaminkan
  • Jaminan utang
  • Perubahan pencadangan
  • Jumlah dari dan untuk pemegang saham
  • Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan serta jumlah saham anak perusahaan
  • Penerimaan dari anak perusahaan
  • Transaksi dengan direktur, auditor berwenang, pemegang saham dan pihak ketiga yang menghasilkan konflik kepentingan
  • Pembayaran gaji kepada direktur dan auditor berwenang
  1. Patokan akuntansi
Undang-undang perusahaan membutuhkan perusahaan besar untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan. Akun perusahaan pribadi merupakan dasar bagi laporan gabungan, dan prinsip akuntansi yang sama normalnya digunakan pada kedua tingkatan.
Persediaan yang ada harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost-flow (arus-biaya), dengan rata-rata yang paling popular.  Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar. Asset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hokum perpajakan. Metode declining-balance (saldo-menurun) merupakan depresiasi  yang paling umum. Aset bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
Biaya penelitian dan pengembangan juga dibebankan saat terjadinya. Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa – menyewa keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak tangguhan dipersiapkan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunakan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan. Keuntungan bagi para pensiunan dan pegawai yang diberhentikan diakui secara penuh karena pegawai berhak mendapatkannya, dan obligasi tanpa dana seperti kewajiban. Dibutuhkan cadangan setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan sejumlah minimal 10 persen kas dividend an bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwenang hingga cadangan mencapai 25 persen dari saham.
Banyak praktik akuntansi mendeskripsikan bahwa hal tersebut diimplementasikan pada beberapa tahun terakhir sebagai hasil dari akuntansi big bang yang disebutkan sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain:
  1. Adanya kebutuhan daftar perusahaan untuk laporan arus kas.
  2. Penambahan jumlah anak perusahaan yang bergabung berdasarkan control daripada persentase kepemilikan.
  3. Penambahan jumlah perusahaan afiliasi yang dilaporkan menggunakan metode ekuitas berdasarkan signifikansi pengaruh daripada persentase kepemilikan.
  4. Menilai investasi sekuritas pada pasar bukan pada biaya.
  5. Menilai persediaan dengan biaya yang lebih rendah atau nilai bersih daripada dengan biaya.
  6. Pencadangan penuh atas pajak tangguhan dan
  7. Akrual penuh bagi kewajiban pensiun dan pemberhentian kerja lainnya.
Akuntansi di Jepang sedang diubah agar dapat mengikuti IFRS.
 3. Prancis
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Perintah penggunaan daftar akun nasional yang sama tidak membebani bisnis Perancis karena ketentuannya sangat diterima dalam praktik. Akuntansi Perancis sangat terhubung dengan ketentuan yang memungkinkan untuk mengabaikan fakta bahwa legislasi komersial dan undang-undang perpajakan yang mengatur banyak akuntansi dan laporan keuangan Perancis yang sebenarnya. Undang-undang perpajakan juga sangat memengaruhi akuntansi di Perancis. Pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dibukukan dan dituliskan dalam laporan keuangan tahunan.
Regulator : CNC (Badan Akuntansi Nasional), CRC (Komite Regulasi Akuntansi), AMF (Otoritas Pasar Keuangan), OEC (Institut Akuntan Publik), CNCC (Institut Nasional Undang-Undang Auditor).
Regulasi : Plan Compatable General (Undang-Undang Akuntansi Nasional)
Laporan Keuangan : Neraca, Laporan laba rugi, Catatan atas laporan keuangan, Laporan direktur, Laporan Auditor, Laporan arus kas (dirokemdasikan oleh CNC). Laporan khas Perancis adalah laporan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan sosial (bagi perusahaan besar). Laporan keuangan harus diaudit kecuali untuk perusahaan kecil, kewajiban terbatas, dan kemitraan.
Patokan Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Prancis yang terdaftar mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan Prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Aset-aset berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan. Walaupun revaluasi diperbolehkan, tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktiknya.
 4. Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal, secara pragmatis merespon terhadap kebutuhan dan praktik bisnis. Seiring waktu, secara berturut-turut undang-undang perusahaan menambahkan susunan dan persyaratan lainnya. Warisan akuntansi Inggris pada dunia sangatlah mendasar. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini.
Regulator : CCAB (Consultative Committee of Accountancy Bodies), FRC (Financial Reporting Council, AIDB (Accountancy Investigation dan Discipline Board), POB (Professional Oversight Board).
Regulasi : Undang-Undang Perusahaan 1981 dan profesi akuntansi.
Laporan keuangan : laporan direktur, akun laba dan rugi serta neraca, laporan arus kas, laporan keseluruhan laba dan rugi, laporan kebijakan akuntansi, catatan yang direferensikan dalam laporan keuangan, dan laporan auditor. Perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan termasuk laporan gabungan, dan diizinkan untuk menyusun akun singkat dengan informasi minimun yang telah ditentukan sebelumnya.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggabungkan gabungan keduanya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasikan dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP Inggris yang baru saja dijelaskan. Jadi, inisiatif Uni Eropa pada tahun 2005 untuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar diperluas untuk perusahaan-perusahaan Inggris yang tidak terdaftar juga.

BAB IV
KESIMPULAN
Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Dan disetiap negara memiliki susunan standar yang berbeda sesuai dengan situasi di negara tersebut dan ideologinya, Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Di setiap praktik sebenarnya ada saja yang menyimpang dari apa yang diharuskan standar.Dibanyak negara hukuman untuk standar akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.  Ada beberapa negara yang mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Kita harus memperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit menambahkan kredibilitas pada laporan keuangan.

Sumber :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

INFLASI

PEREKONOMIAN INDONESIA